A. Teori Belajar Behavior dan Kognitif

Tinjauan umum yang bersangkutan dengan kelakuan dan teori sosial kognitif dari persfektif para berpengalaman prilaku bahwa belajar ialah yang guru kerjakan untuk menyokong pembelajaran seluuh siswa. Dengan menekankan bahwa defenisi itu mengkhususkan melulu pada kelakuan yangbisa diteliti. Perlakuan itu difokuskan pada kelakuan-kelakuan yang orang bisa saksikan, urusan ini dipertimbangkan sebagai sebuah tinjauan, proses atau keperluan . dengan kata beda bahwa suatu evolusi dalam prilaku bakal terjadi secara relative. Kita bakal dapatmenyaksikan atau merasakan perubahan pada masa kemudian dengan perilaku kesakitan, keterlukaan dan ketegangan emosi. Perubahan laksana ini tidak bisa diklasifikasikan sebagai belajar.

Perubahan kelakuan sebagai sebuah hasil pendewasaan tidak semestinyadinamakan sebagai “belajar”, misal : Seorang anak yang berumur 12 tahun dapat membawa tas besar yang saudara laki-lakinya labia tua 6 tahunbakal dapat mengusung benda itu. Dia lebih baik dan powerful sebagaisebuah hasil dari pendewasaan.

Tema utama dari teori ini ialah belajar yang difokuskan pada seorang murid yang dapat melakukan hubungan timbale balik terhadap seluruh siswa. Hal ini yang dipentingkan dari teori pembelajaran ialah memberikanketerangan singkat terhadap topiknya. Kita mulai dari memberikancerminan dalam belajar khususnya perspektif pafa berpengalaman prilakupun penjelasan itu dibarengi untuk keterangan tentang teori sosial kognitif. Tinjauan umum dalam belajar unsure dari hal-hal yangber sangkutan dengan kelakuan, namun urusan tersebut melalui proses ujian.

B. Perbedaaan Antara Behavior dan Kognitif

Teori sosial kognitif bertolak belakang dari perilaku . urusan itu dapat dipecah tigga cara:
1. Cara belajar yang ditentukan.
2. Cara berinteraksi diantara perilaku, kingkungan, factor personal.
3. Cara penguatan hukuman

Para berpengalaman teori sosial kognitif menyerahkan defenisi mengenai belajar. Mereka meninjau sebagai proses mental yang mempunyai sifat internal yang barangkali atau tidak barangkali direfleksikan padaevolusi perilaku tanpa sengaja.

Teori sosial kognitif mempertimbangkan bahwa terdapat factor personal yang mempengaruhin perilaku yaitu lingkungan, dan teknik menyimpan ingatan. 

Pusat utama dari teori sosial kognitif ialah ide yang orang pelajari melewati interaksi serta meneliti yang lainnya. Proses utama dibutuhkan ialah model atau seince modeling yang bersangkutan untuk merubah orang-orang berkesimpulan dari observasi terhaadap tindak yang lain.

a. Cognitif modeling (model kognitif)
Aplikasi utama datimodelling ditekankan pada tuntunan yang bisanya dinamakan model kognitif, kognitif modeling mencakup pengaturan yang ketat.

b. Belajar Mandiri (Vacarious learning)
Ini terjadi bila orang-orang meneliti konsekuensi perilaku sendiri dalam belajar. Contohnya : Jika murid menerima teguran guna tidak duduk tanpa permisi tapi murid teta melakukannya, maka murid tersebut dapaat dihukum secara berdikari dan hukuman bisa memiliki akibat dan kekuatan pada perilaku siswa.

Belajar dari model mencakup 4 proses yakni :
a. Perhatian
Cara belajar dapat disaksikan melalui perilaku seseorang, bahkan perhatian murid tidak lumayan untuk menciptakan belajar efektif. Oleh kerena itu, perhatian murid semestinya dicerminkan melalui aspek kritik dari model perilaku.
b. Penyimpanan
Siswa terlalu tidak sedikit mengkritik, maka model berlakunya bertolak belakang dengan yang lain urusan itu dapat ditransfer ke memory sebelum dikekbangkan, pengalihan tersebut mencakup mental verbal yang mempunyai sifat visual kemudian didapatkan dengan teknik yang sama.
c. Perkembangan
pelajar sedapat barangkali mengembangkan kelakuan pada diri mereka sendiri informasi di dalam kenangan semestinya dapat menjelaskan perfomens pelajar urusan itu jarang terjadi maskipun pengajar memperlakukan model kelakuan yang di tetapi siswa tidak bisa mengembangkannya.

c. Self Regulation (Pengaturan Diri Sendiri)
Pengaturan diri sendiri ialah : Suatu proses dimana siswa memakai fikiran sendiri dan tindakannya untuk menjangkau tujuan belajar. Pengaturan diri sendiri untuk pelajar guna mengidentifikasi destinasi dan penyesuain dalam menyimak strategi mereka sendiri guna sampai pada tujuan. Pengaturan diri sendiri mempunyai sifat kritik dalam mengetahui Teori Sosial Kognitif, sebab prilaku manusia. Hal ini terjadi sebab adanya penguatan denga sengaja, konsekuensi terlampau jauh dapak dominan  pada prilaku dimasa sekarang, tanpa self-regulation orang tidak akanmenyimak prilaku hingga urusan itu dapat dilakukan.

d. Goal Getting 
Goal setting ialah komponen yang mempunyai sifat kritis self-regulation (pengaturan sendiri), destinasi tidak melulu mencapai destinasi untukperbuatan seseorang tapi pun melengkapi dan mengukur perencanaan.

Meskipun kendala kadang bertujuan realistis dan pencapaian tujuan itu akan labia efektif dari pada tuntunan guru. Berdasarkan keterangan dari shunck, peranan penting untuk seseorang guru ialah membantu murid mempelajari bagaimana melengkapi destinasi tersebut.

e. Pengamatan Sendiri
Aturan sendiri untuk pelajar ialah menilai rencana yang mereka buat, dan murid dapat merubah kelakuan murid secara dramatic dalam urusan ini guru memonitor kelaziman belajar guna berkonsentrasi dan dapatdiperlihatkan pada interaksi sosial, urusan itu dapat diciptakan labia positif dan supportif.

f. Penguatan : Memotivasi Pelajar yang Ragu
Jika murid mempelajari urusan baru, penguatan jenis apa sesuai ditawarkan. Jawaban guna pertanyaan ini tidak melulu menilai tanda-tanda semangat ada. Tapi urusan itu akan dilangsungkan lama ditinjau dari kompetensi.