A.Pengertian Filsafat Hidup

Makna filsafat sesungguhnya merupakan berpikir. Artinya bila anda sedang berpikir itu adalah anda sedang berfilsafat. Jadi, apapun yg orang keluarkan dan itu melalui proses berpikir maka itulah filsafat. Kesimpulannya substansi filsafat merupakan “Berpikir”. Sedangkan hayati adalah saat dimana insan bernyawa, tumbuh, & berkembang. Dan setiap orang yang hayati pasti memiliki kehidupan dan setiap kehidupan pasti ada kasus, dan setiap insan melewati perkara pasti ada pengalaman, setiap pengalaman maka ada hikmah yg diambil, & setiap pesan tersirat yang diambil pasti terdapat pendewasaan.

Jadi, subtansi berdasarkan kehidupan adalah “Kedewasaan”. Dan jika anda menanyakan tentang Filsafat kehidupan maka jawabannya adalah “Berpikir Dewasa” atau dibalik “Kedewasaan Berpikir”. Dari dua kalimat itu walaupun sama hanya dibalik, tetapi memiliki makna yang berbeda “Berpikir dewasa” & “Kedewasaan berpikir”

B. Filsafat Hidup Nabi Muhammad Saw

Filsafat hidup adalah hal yang abstrak, yakni bagaimana seorang memandang suatu masalah hidup, cara memecahkan atau menyelesaikannya. Ada beberapa filsafat hidup yang dianut oleh insan:
  • Dalam hidup ini yang penting perut kenyang dan badan sehat.
  • Dalam hidup ini mengikuti ke mana arah angin berhembus, angin berhembus ke Timur, ikut ke Timur, angin berhembus ke Barat, ikut ke Barat, suapaya selamat dan menerima apa yg diinginkan.
  • Dalam hayati ini yang krusial "yang penting Aku Senang" masa kolot dengan urusan orang lain.
  • Dalam hidup ini wajib  baik di global & baik pada akhirat.
Sebagai muslim telah selayaknya kita berfilsafat sebagaimana filsafat hidup Rasulullah SAW. Berikut dijelaskan 7 filsafat hidup Nabi Muhammad saw yang harus dicontoh:

1. Bermanfaat bagi orang lain 

Rasulullah pernah ditanya sang seseorang teman. "Wahai Rasulullah, bagaimana kriteria orang yg baik itu? Rasulullah menjawab: Yang merupakan: "Sebaik-baiknya insan merupakan orang yg berguna bagi orang lain".

Jika dia seorang hartawan, hartanya tidak dinikmati sendiri, akan tetapi dinikmati jua sang tetangga, sanak keluarga dan jua didermakan buat kepentingan masyarakat dan agama. Inilah karakteristik-ciri orang yg baik. Jika berilmu, ilmunya dimanfaatkan buat kepentingan orang poly. Jika berpangkat, dijadikannya sebagai tempat bernaung orang-orang disekitarnya & apabila indikasi tangannya berharga maka digunakan buat kepentingan rakyat & kepercayaan , tidak hanya mementingkan diri dan golongannya sendiri.

Pokoknya segala kemampuan/potensi hidupnya dapat dinikmati orang lain, menggunakan istilah lain orang baik adalah orang yg dapat memfungsikan dirinya ditengah-tengah masyarakat & berguna.

Sebaliknya kalau ada orang yang tidak mampu memberi manfaat buat orang lain atau masyarakat sekitarnya bahkan segala kenikmatan hanya dinikmatinya sendiri, berarti orang itu jelek. Adanya orang misalnya itu nir merubah keadaan & perginyapun tidak merugikan masyarakat.

Jadi filsafat hidup Nabi Muhammad saw membuahkan dirinya bermanfaat bagi orang lain. Oleh karenanya, telah sepantasnya bagi kita sebagai manusia buat memegang filsafat hidup. Orang yg hanya menanam rumput buat makanan ternak ia akan mendapatkan rumput tapi padinya nir dapat, sebaliknya orang yang menanam padi, dia akan menerima padi & sekaligus mendapatkan rumput, karena rumput tanpa ditanam akan tumbuh sendiri. Begitu juga menggunakan kita yang hidup ini, bila niat & motivasinya sekedar mencari rumput (uang) iapun akan memperolehnya, namun tidak bisa padinya atau tidak akan memperoleh nilai ibadah berdasarkan semua pekerjaannya.

Oleh karena itu dalam menjalankan kehidupan, niatkan  buat ibadah menggunakan suatu keyakinan bahwa pekerjaan & loka kerja kita, kita yakini menjadi loka mengabdi kepada Nusa, Bangsa & Negara, dan sebagai upaya menghambakan diri pada Allah SWT. Dengan demikian maka setiap hendak berangkat ke loka bekerja berniatlah beribadah, Insya Allah semua pekerjaan kita akan bernilai ibadah, dan mendapatkan pahala.

Alangkah ruginya orang yang hayati ini niatnya hanya mencari "rumput" walau hal itu krusial, namun jika niatnya hanya itu saja, orang tersebut termasuk orang yang rugi, karena ia tidak akan mendapatkan nilai ibadah dari pekerjaannya.

Yang namanya ibadah bukan hanya shalat, zakat, puasa atau membaca Al-Qur'an saja, namun bekerja, mengabdi pada masyarakat, Negara dan Bangsa menggunakan niat Lillahi Ta'ala ataupun ibadah. Hal ini krusial untuk diketahui, lantaran ada yg berfilsafat: Kalau ada duitnya baru mau kerja, bila nir ada duitnya malas bekerja.

2. Banyak Melakukan Kebaikan

Rasul pernah ditanya, wahai Rasulullah! Orang yg paling baik itu yang bagaimana? Rasul menjawab : Yang ialah : "Sebaik-baiknya diantara engkau  ialah orang yg umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya".

Sudah barang tentu orang yang semacamn ini sangat berguna bagi rakyat. Sebaliknya kalau ada orang yg amalnya baik tapi umurnya pendek masyarakat akan merasa kehilangan. Rasulullah juga mengungkapkan,"Seburuk-buruknya manusia yaitu mereka yang panjang umurnya tapi tidak baik perbuatannya".

Jadi sebenarnya bila terdapat orang semacam itu mendingan umurnya pendek saja, agar masyarakat sekitarnya tidak banyak menderita & supaya dia tidak terlalu berat tanggung jawabnya pada hadapan Allah. Orang yg umurnya panjang & poly amal kebajikannya itulah orang yang baik.

Permasalahannya sekarang bagaimana agar kita menerima umur yg panjang. Sementara orang ragu, bukankah Allah sudah memilih umur seorang sebelum lahir? Pernyataan ini memang benar, akan tetapi ingat Allah merupakan Maha Kuasa menentukan umur yg dikehendaki-Nya.

Adapun resep agar umur panjang sebagaimana resep Rasulullah secara lahiriyah, kita seluruh sependapat untuk hidup sehat, wajib  hayati teratur, makan yang bergizi dan menjaga kondisi menggunakan berolahraga yang teratur.

Secara spiritual orang yang ini panjang umur ada 2 resepnya:

a. Suka bersedekah 

Suka bersedekah yakni melepaskan sebahagian hartanya pada jalan Allah buat kepentingan masyarakat, anak yatim, fakir miskin maupun buat kepentingan agama.Dengan istilah lain orang yang kikir atau bakhil sangat mungkin umurnya pendek.

b. Suka silahturahmi

Suka silahturahmi Silah berarti interaksi & rahmi berati afeksi, jadi suka  mengakrabkan hubungan kasih sayang menggunakan sesama, saling kunjung atau dengan saling kirim salam.

Sementara para pakar tafsir menyatakan sekalipun bukan umur itu yang bertambah contohnya 60 tahun, lantaran sering silahturahmi meningkat sebagai 62 tahun, banyak sedekahnya menjadi 65 tahun. Kalau bukan umurnya yg bertambah, setidak-tidaknya berkah umur itu yang bertambah. Umurnya tetap akan tetapi kualitas menurut umur itu yang bertambah.

3. Senantiasa menjadi yang lebih baik

Rasul pernah ditanya, orang yg paling beruntung itu yang bagaimana? Rasul Menjawab : Yang ialah : "Barang siapa yang keadaannya hari ini kualitas hidupnya lebih baik dari hari kemarin maka beliau merupakan orang beruntung".

Kalau kita bandingkan menggunakan tahun kemarin, ilmu & ibadahnya, dedikasinya, etos kerja, disiplin kerja meningkat, dan akhlaknya semakin baik, orang tadi adalah orang yg beruntung. Dengan kata lain filsafat hayati Rasulullah yang ketiga adalah "Tiada hari tanpa peningkatan kualitas hayati".

Pernyataan Rasul yg ke 2 :Yang merupakan: "Barangsiapa keadaan hidupnya dalam hari ini sama menggunakan hari kemarin, maka beliau termasuk orang yang rugi".
Apabila amalnya, akhlaknya, ibadahnya, kedisplinannya & dedikasinya nir naik dan pula tidak turun maka orang tadi termasuk orang yang merugi.

Sementara orang bertanya: Kenapa dikatakan rugi padahal segala-galanya tidak merosot? Bagaimana dikatakan nir rugi, mata telah bertambah kabur, uban sudah bertabu, giginya telah pada gugur & telah lebih dekat menggunakan kubur, amalnya nir pula bertambah, kualitas hayati tidak bertambah maka dia merupakan rugi. Dan Rasul berkata selanjutnya :Yang artinya : "Barangsiapa keadaan hidupnya pada hari ini lebih jelek dari hari kemarin maka orang semacam itu dilaknat oleh Allah".

Oleh karena itu pilihan kita nir ada lain kecuali yang pertama, yakni tidak ada hari tanpa peningkatan kualitas hidup. Sebagai umat Islam, kedispilinan, pengabdian , kemampuan berpikir, kecerdasan, keterampilan wajib  kita tingkatkan, supaya kita termasuk orang yg beruntung.

4. Bersikap lembut dan menghargai istri

Rasul pernah ditanya : "Wahai Rasulullah! Suami & isteri yang paling baik itu bagaimana? Rasul menjawab : "Suami yang paling baik adalah suami yang sikap & ucapannya selalu lembut terhadap isterinya, tidak pernah bicara kasar, tidak pernah bersikap kasar, tidak pernah menyakiti perasaan isterinya, tetap menghormati & menghargai isterinya.

Sebab ada perilaku seseorang suami yg suka  mengungkit-ungkit segala kekurangan isterinya, sehingga dapat menyinggung perasaannya, yg demikian termasuk suami yang buruk biarpun keren & uangnya banyak. Hakekatnya suami yg tidak baik yaitu suami yg kasar terhadap isterinya. Dan seorang pria yang mulia adalah yg sanggup memuliakan kaum perempuan  , tidak suka  menyepelekan. Sampai-hingga Rasul masih membela kepada kaum perempuan   beberapa ketika sebelum Beliau wafat. Beliau sempat berpesan: "Aku titipkan nasib kaum perempuan   kepadamu". Diulangnya tiga kali. Karena kaum wanita kedudukannya serba lemah. Jadi jikalau seoarang suami memiliki akhlak yg tidak baik maka penderitaan sang isteri luar biasa. Hal ini perlu kita jangan lupa karena segala sukses yang dicapai oleh sang suami pada hakekatnya adalah karena andil oleh isteri. Demikian jua andil isteri yg membantu mencarikan nafkah.

5. Senantiasa Bertaubat

Rasul pernah ditanya, "Wahai Rasulullah! Orang yg sahih itu yg bagaimana? Rasul menjawab,"Apabila beliau berbuat keliru segera bertaubat, kembali kepada jalan yg benar. 

Oleh karena itu para filosof mengungkapkan, "Orang yang sahih merupakan bukan orang yg tidak pernah melakukan kesalahan, akan tetapi orang yg sahih adalah mereka yg bisa mengendalikan diri berdasarkan perbuatan yg terlarang & jika terlanjur melakukannya, dia memperbaiki diri dan nir mengulangi perbuatan yang galat itu. Ibarat anak sekolah mengerjakan soal, kalau keliru nir jadi kasus, berasal selesainya dikoreksi tidak mengulangi kesalahannya. Sampai-hingga terdapat ungkapan yg tidak lezat   didengar akan tetapi sahih menurut tuntunan Islam, yaitu: Bekas maling itu lebih baik  berdasarkan dalam bekas santri. Kita memahami bahwa santri adalah orang yang taat beragama, sedangkan maling penjahat, pemerkosa, & sebagainya akan tetapi setelah bertaubat sebagai orang yg baik, pulang ke jalan yg benar. Orang yg demikian matinya menjadi khusnul khotimah. Memang yang ideal, orang yang baik itu menurut belia sampai tua baik terus, akan tetapi hal itu sporadis.

Kesalahan yg sudah terlanjur, selama masih mau bertaubat nir jadi kasus. Oleh karena itu, segala hukuman, seperti sanksi administrasi pada kepegawaian, selalu berdasarkan atas beberapa pertimbangan. Apakah kesalahannya tidak bisa ditolerir, apakah orang tadi perlu diberi kesempatan buat memperbaiki kesalahannya atau tidak. Apakah kesalahannya terpaksa atau lantaran kebodohannya? Maka banyak sekali pertimbangan perlu dilakukan sebagai akibatnya terdapat kesempatan bagi orang tadi buat memperbaiki kesalahannya, supaya dia sanggup pulang menjadi orang yang baik. Nabi Muhammad SAW bersabda :Yang ialah: "Walaupun engkau  pernah melakukan kesalahan sehingga langit ini penuh dengan dosamu, dari saja engkau  bertaubat, pasti akan terima oleh Allah".

6. Suka berbagi dengan orang lain

Suka memberi. Sabda Nabi :Yang merupakan : "Tangan pada atas lebih baik daripada tangan di bawah".
O
rang yang suka  memberi, martabatnya lebih terhormat daripada orang yg suka  mendapat. Allah berfirman :Yang merupakan : "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yg menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh buah, dalam tiap-tiap butir, seratus biji. Allah melipat-gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.(QS. Al-Baqarah : 261)

Tidak terdapat orang yg senang sedekah, kemudian jatuh miskin. Umumnya yang jatuh miskin karena suka  judi, togel, dan minuman keras. Dan resep kaya berdasarkan Islam adalah kerja keras, hidup ekonomis, dan senang sedekah.

7. Beribadah dan mencari nafkah

Rasul pernah ditanya oleh para teman : "Wahai Rasul! Si pulan itu orang yg luar biasa hebatnya. Dia selalu berada pada masjid, siang malam melakukan shalat, puasa, I'tikaf, berdo'a. Kemudian Rasul bertanya pada para teman, "Apakah orang itu punya keluarga?" Sahabat menjawab, "Punya Ya Rasul". Kata Rasul : "Orang tersebut merupakan orang yang tidak baik!. Saya ini senang ibadah tapi disamping itu sebagai seorang suami, berusaha mencari nafkah. Sampai Rasul menyatakan : " Tergolong tidak baik orang yg hanya mementingkan urusan ukhrawi namun melalaikan urusan duniawi".

Juga nir benar orang yang hanya mementingkan urusan duniawi tapi melalaikan urusan ukhrawi. Yang paling baik adalah seimbang antara kepentingan duniawi dengan kepentingan ukhrowi & tidak berat sebelah.