Musik Populer merupakan jenis-jenis musik yang saat ini digemari oleh masyarakat awam. Musik jenis ini juga merupakan musik yang sesuai dengan keadaan zaman pada saat ini, sehingga sesuai dengan di telinga kebanyakan orang. 

A. Pengertian Musik Populer

Musik populer merujuk kepada salah satu dari sejumlah genre musik yang memiliki daya tarik yang luas dan biasanya didistribusikan ke khalayak yang besar melalui industri musik. Ini berlawanan dengan baik seni musik dan musik tradisional, yang biasanya disebarluaskan secara akademis atau secara oral lebih kecil, penonton lokal. Meskipun musik populer kadang-kadang dikenal sebagai musik pop, dua istilah yang tidak dapat dipertukarkan. Musik populer adalah istilah umum untuk musik dari segala usia yang menarik bagi selera populer, sedangkan musik pop biasanya mengacu pada genre musik yang lebih spesifik. Beberapa genre musik yang termasuk musik populer diantaranya adalah pop, rock, jazz dan sebagainya.

B. Genre musik yang terdapat pada musik populer

Genre musik merupakan pengelompokan musik sesuai dengan kemiripannya satu sama lain. Dibawah ini ada beberapa genre musik yang terdapat pada musik populer, diantaranya 

1. Musik Pop

Musik pop istilah awalnya berasal dari singkatan “populer”, adalah sebuah genre musik dari musik populer yang berasal dalam bentuk modern pada 1950-an, yang berasal dari rock and roll. Istilah musik populer dan musik pop sering digunakan secara bergantian, meskipun yang pertama adalah deskripsi musik yang populer (dan dapat termasuk gaya apapun), sedangkan yang terakhir adalah genre tertentu yang mengandung kualitas daya tarik masa.
Musik ini memiliki ciri, dalam penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bass. Biasanya, para musisinya juga menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau penikmatnya. Musik pop ini juga dapat dibedakan menjadi musik pop anak-anak dan musik pop dewasa.

Alat-alat musik yang biasanya digunakan biasanya :Gitar Listrik, Bass Guitar, Drums, Keyboard, Gitar Akustik, Piano.

2. Musik Rock

Musik rock atau musik cadas adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, music country dari tahun 40 dan 50an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik.

Musik Rock juga merupakan salah satu genre dalam khasanah musik populer dunia yang biasanya didominasi oleh vokal, gitar, drum, dan bas. banyak juga dengan penambahan instrumen seperti keyboad, piano maupun synthesizer. Musik rock biasanya mempunyai beat yang kuat dan didominasi oleh gitar, baik elektrik maupun akustik.

Bunyi khas atau ciri khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar bass dan drum, dan keyboard seperti organ, piano atau sejak 70an,syntheiser. Disamping gitar atau keyboard, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik rock mempunyai tiga chords, backbeat yang konsisten dan mencolok serta melody yang menarik. Alat-alat musik yang sering digunakan diantaranya : Gitar elektrik, Gitar bass, Drums, Keyboard.

3. Musik Jazz

Jazz merupakan jenis musik yang tumbuh dari penggabungan Blues, Ragtime dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, Swing, Bebop, Hard Bop, Cool Jazz, Jazz Fussion, Smooth Jazz, dan Cafjazz. Aliran musikini juga  yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Ciri khas dari musik ini diantaranya :
  • Bluetonality, merupakan sejenis irama yang lebih mirip dengan nada blues. Hal ini dikarenakan awal dari musik jazz berasal dari musik blues.
  • Swinging, iramanya yang terasa seperti mengayun.
  • Sycopation (singkup), dasar dari singkup adalah up tempo, singkup ini banyak di pakai di aransemen lagu-lagu modern.
  • Improvisasi, musik jazz membutuhkan improvisasi yang lebih ketimbang jenis musik lain. Improvisasi dari jenis dari jenis musik ini lebih ke instrument dan scatsing vokalis, dimana not-not yang keluar bukan hafalan dari backstage, tetapi spontan dari stage, yang dengan kata lain musisi jazz langsung menciptakan musik “on the stage”.
Alat-alat musik yang digunakan biasanya : Gitar, Gitar Bass, Saxsofon, Trombon, Piano, Klarinet, Trompet, Double Bass, Drums, Vokal.

4. Musik Kroncong

Keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik keroncong, flute dan merupakan salah satu musik rakyat Indonesia yang berkembang sejak Abad XIX.

Sebenarnya keroncong merupakan genre musik tradisional, namun seiring perkembangannya instrumen menjadi musik populer dengan perpaduan dengan genre musik lainnya, seperti yang dilakukan oleh Bondan Praoso & Fade2 Black yang menciptakan komposisi berjudul “kroncong protol”  yang  berhasil memadukan musik bergenre rap dengan musik latar belakang irama keroncong. 

Musik Keroncong mempunyai empat ciri diantaranya: Bentuk, Harmoni, Ritme atau rentak. Perbedaan yang lebih penting terletak dalam jenjang irama, perubahan pola dan aransemen laras, tempo, watak dan cara penyajiannya. Meskipun demikian , keroncong memang memiliki pola baku yang disebut irama keroncong, irama inilah yang menjadi ciri khas keroncong yang membedakan dengan genre musik lainnya. Alat-alat musiknya yang digunakan antara lain :

  • Ukulele cuk, berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah G, B dan E; sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong - crong sehingga disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 di Hawai, dan merupakan awal tonggak mulainya musik keroncong)
  • Ukulele cak, berdawai 4 (baja), urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan tangga nada C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal dengan sebutan in F)
  • Gitar akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi)
  • Biola (menggantikan Rebab); sejak dibuat oleh Amati atau Stradivarius dari Cremona Itali sekitar tahun 1600 tidak pernah berubah modelnya hingga sekarang.
  • Flute (mengantikan Suling Bambu), pada Era Tempo Doeloe memakai Suling Albert (suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief Java), sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakai Suling Bohm (suling metal semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh flutis Sunarno dari Solo atau Beny Waluyo dari Jakarta).
  • Selo; betot menggantikan kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat oleh Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khas dipetik/pizzicato.
  • Kontrabas (menggantikan Gong), juga bas yang dipetik, tidak pernah berubah sejak Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600 membuatnya.